MAKASSAR – Seorang mahasiswi, Vira Yuniar Rusman (24), ditemukan meninggal dunia di salah satu kamar Kos Putri BTP Blok G No.45 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Blok G, Kel Buntusu, Kec Tamalanrea, Kota Makassar, Selasa, 16/9/2025.
Penemuan jasad Vira pertama kali dilaporkan pemilik kos, Hj. Marni, sekira pukul 22.00 WITA, setelah ia menemukan tanda-tanda mencurigakan di kamar nomor 05 lantai dua kosnya.
Hj. Marni kemudian menghubungi petugas Binmas Polsekta Tamalanrea untuk melakukan pengecekan.
Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muhammad Yusuf, bersama Wakapolsek AKP Abd. Azis, Kanit Reskrim IPTU Sangkala, serta personel piket fungsi segera mendatangi lokasi.
Dari pemeriksaan awal, korban diduga meninggal akibat gantung diri. Saat petugas tiba, pintu kamar korban sudah terbuka setelah sebelumnya didobrak oleh salah seorang saksi yang membantu memeriksa kondisi korban.
Rahmat Putra Anjani (17), saksi yang diminta pemilik kos untuk mengecek kondisi korban, menceritakan bahwa ia mendobrak pintu kamar setelah tidak mendapat respons.
“Setelah pintu terbuka, saya melihat korban sudah tergantung. Saya langsung melapor ke Polsek Tamalanrea,” ujarnya.
Saksi lain, Lutfia Taufi (24), teman dekat korban, mengatakan bahwa sehari sebelumnya ia sempat menemani korban makan dan mengantarnya kembali ke kos.
“Keesokan paginya saya coba hubungi, tapi tidak ada balasan. Setelah Magrib, kami bersama teman lain mencoba lagi datang ke kos. Ketuk pintu dan intip dari jendela, tetap tak ada respons. Akhirnya pintu didobrak,” kata Lutfia.
Riana Angga (24), teman korban, menambahkan bahwa terakhir komunikasi via WhatsApp terjadi tiga hari sebelumnya.
Ia ikut menyaksikan saat pintu kamar dibuka paksa dan melihat korban sudah meninggal.
Tim Inafis Polrestabes Makassar bersama Dokpol Polda Sulawesi Selatan melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti sebelum jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muhammad Yusuf, menegaskan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban.
“Kami menunggu hasil pemeriksaan medis dan akan memeriksa keterangan saksi-saksi secara rinci,” jelasnya.
Pihak kepolisian juga mengimbau warga untuk lebih memperhatikan lingkungan kos atau asrama, serta segera melaporkan hal mencurigakan agar kejadian serupa bisa dicegah.
(**)